Gimana Debutnya Mbappe di El Clasico? Berapa Kali Offside?
Gimana Debutnya Kylian Mbappe Saat ini Sangan di Sorot publik setelah di beri julukan aneh sebagai “Mr. Offside” pada laga debutnya di El Clasico bersama Real Madrid. Julukan ini muncul karena Mbappe tercatat beberapa kali berada dalam posisi offside selama pertandingan yang berlangsung di Santiago Bernabeu pada Minggu, 27 Oktober 2024 dini hari WIB. Dalam pertandingan itu, Real Madrid harus menelan kekalahan pahit dari Barcelona dengan skor 0-4. Artikel ini akan membahas berapa kali Mbappe terjebak offside, penyebabnya, dan dampaknya pada permainan Real Madrid LGODEWA.
Mbappe, Real Madrid, dan El Clasico
Kedatangan Kylian Mbappe ke Real Madrid pada musim panas 2024 menjadi salah satu transfer paling heboh di dunia sepak bola. Diharapkan menjadi mesin gol baru bagi El Real, Mbappe sudah mencatatkan 8 gol dari 14 pertandingan di semua kompetisi sebelum laga El Clasico ini. Di LaLiga, ia telah mencetak 6 gol dari 10 pertandingan. Meski demikian, ada keraguan di kalangan penggemar Madrid mengenai kemampuannya untuk langsung menyatu dengan tim, terutama di laga besar seperti El Clasico.
Jumlah Offside Mbappe dalam El Clasico
Selama babak pertama pertandingan, Mbappe sudah terperangkap dalam posisi offside sebanyak enam kali. Hal ini membuatnya menjadi sorotan utama media dan pengamat sepak bola. Ketika pertandingan selesai, total delapan kali offside tercatat atas nama Mbappe, sebuah angka yang sangat tinggi untuk pemain sekelas dirinya. ESPN bahkan mencatat bahwa delapan offside Mbappe ini merupakan rekor baru di LaLiga dalam 15 tahun terakhir. Rekor tersebut sebelumnya dipegang oleh Jonathas dari Elche, yang terjebak offside sebanyak delapan kali pada laga melawan Athletic Club pada tahun 2015.
Gimana Debutnya Penyebab Mbappe Sering Terjebak Offside
Fenomena seringnya Mbappe berada dalam posisi offside tidak lepas dari strategi pertahanan tinggi Barcelona. Mereka menerapkan garis pertahanan yang sangat ketat dan sering maju ke depan, menciptakan jebakan offside yang ampuh untuk menggagalkan serangan Real Madrid. Mbappe yang memiliki kecepatan luar biasa sering kali terlambat menyadari keberadaan pemain belakang Barcelona, sehingga berulang kali terjebak offside.
Selain itu, gaya permainan Mbappe yang suka berada di posisi depan dan mencari ruang kosong di belakang garis pertahanan lawan justru membuatnya rentan terhadap jebakan offside. Dalam pertandingan ini, kecepatan Mbappe tidak dimanfaatkan dengan optimal karena tidak ada umpan-umpan yang mampu mengeksploitasi kecepatan tersebut tanpa membuatnya berada di posisi offside.
Dampak Offside Mbappe terhadap Pertandingan
Berada dalam posisi offside sebanyak delapan kali tentu bukan catatan yang positif untuk seorang pemain. Tidak hanya membuang kesempatan, tetapi juga memberikan kesempatan kepada lawan untuk mengontrol permainan. Dalam pertandingan tersebut, Mbappe sebenarnya mampu menciptakan tiga tembakan tepat sasaran, namun upayanya terhalang oleh strategi bertahan Barcelona yang disiplin. Bahkan, dua gol Mbappe sempat dianulir oleh wasit karena ia berada dalam posisi offside.
Selain merugikan dirinya sendiri, seringnya Mbappe berada dalam posisi offside membuat Real Madrid kehilangan momen penting untuk mencetak gol. Setiap kali Mbappe terjebak offside, Barcelona mendapatkan kembali penguasaan bola dan memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menekan balik Madrid.
Gimana Debutnya Reaksi Publik dan Media
Setelah pertandingan berakhir, banyak media yang menyoroti penampilan Mbappe. ESPN menulis bahwa Mbappe mencetak rekor jumlah offside tertinggi di LaLiga dalam 15 tahun terakhir, sementara Sporting News juga menyoroti buruknya kerjasama Mbappe dengan lini tengah Madrid. Banyak fans Real Madrid yang melontarkan kritik terhadap performa sang pemain, bahkan ada yang merasa bahwa Madrid belum mampu mengeluarkan potensi terbaik Mbappe.
Debut Mbappe di El Clasico ini menjadi pelajaran penting bagi Real Madrid dan sang pemain. Kecepatan Mbappe memang bisa menjadi aset yang luar biasa, namun tanpa pengaturan waktu yang tepat, justru bisa menjadi bumerang bagi tim. Real Madrid dan Mbappe perlu memperbaiki koordinasi dan pengaturan posisi, terutama saat menghadapi tim dengan garis pertahanan tinggi seperti Barcelona.
Bagi Real Madrid, adaptasi Mbappe dengan taktik tim menjadi PR yang perlu segera diselesaikan. Kecepatan dan insting menyerang Mbappe sangat dibutuhkan untuk membongkar pertahanan lawan, namun jika terus terjebak dalam posisi offside, peluang mencetak gol akan terus berkurang. Pemain seperti Mbappe perlu menyesuaikan diri dengan pola permainan yang lebih strategis dan mengurangi ketergantungan pada kecepatan saja.
El Clasico kali ini menjadi pelajaran berharga bagi Mbappe dan Real Madrid. Dalam pertandingan-pertandingan berikutnya, diharapkan Mbappe bisa lebih memperhatikan jebakan offside dan memaksimalkan peluang yang dimiliki.