Jordan Henderson dan Drama di Ajax
Jordan Henderson dan Drama di Ajax: Dicopot dari Kapten, Masa Depannya Tak Menentu
Jordan Henderson harus menghadapi kenyataan pahit di Ajax. Ban kapten yang sempat ia kenakan kini dicopot setelah ia mengajukan permintaan transfer ke AS Monaco. Situasi yang awalnya berjalan lancar di Amsterdam berubah drastis. Ia bukan hanya kehilangan peran sebagai pemimpin tim, tetapi juga kepercayaan dari klub dan mungkin sebagian besar pendukung IDC88JOKER .
Henderson bergabung dengan Ajax untuk menghidupkan kembali kariernya setelah petualangan yang kurang sukses di Liga Pro Saudi bersama Al-Ettifaq. Awalnya, ia dianggap sebagai sosok pemimpin yang bisa membawa stabilitas. Namun, permintaan hengkangnya membuat Ajax kecewa, terutama karena ia masih memiliki kontrak hingga 2026.
Sebagai konsekuensi, pelatih Francesco Farioli menunjuk kiper Remco Pasveer sebagai kapten menggantikan Henderson dalam laga Liga Europa melawan Galatasaray. Henderson tetap dimainkan selama 75 menit sebelum ditarik keluar karena kram, tetapi yang lebih menarik perhatian adalah keputusannya untuk menolak wawancara setelah pertandingan.
Dicopot dari Kapten di Tengah Rumor Transfer
Keputusan untuk mencopot Henderson dari jabatan kapten datang di momen yang cukup sensitif. Dalam laga Liga Europa melawan Galatasaray, ia awalnya masuk dalam daftar pemain sebagai kapten. Namun, pelatih Francesco Farioli memutuskan untuk memberikan ban kapten kepada kiper Remco Pasveer. Langkah ini bukan hanya keputusan teknis semata, tetapi juga didasarkan pada situasi internal klub yang semakin panas akibat permintaan hengkang Henderson.
Henderson tetap dimainkan dalam pertandingan tersebut dan bertahan selama 75 menit sebelum akhirnya ditarik keluar karena mengalami kram. Namun, yang menjadi perhatian adalah sikapnya setelah laga usai. Ia menolak untuk memberikan wawancara kepada media Belanda, sebuah indikasi bahwa hubungan antara dirinya dan Ajax kini benar-benar merenggang.
Ajax Kecewa, Henderson dalam Dilema
Keinginan Henderson untuk pindah ke Monaco tak bisa dilepaskan dari ambisinya kembali bermain di Liga Champions. Di usia 34 tahun, kesempatan tampil di kompetisi elit Eropa mungkin tak datang dua kali. Selain itu, faktor finansial juga berperan besar. Jika kepindahannya terwujud, ia akan menerima kenaikan gaji sebesar £90.000 per minggu, yang akan menjadikannya salah satu pemain dengan bayaran tertinggi di Ligue 1.
Namun, dari sudut pandang Ajax, permintaan ini sangat mengecewakan. Mereka adalah klub yang menyelamatkan karier Henderson setelah petualangannya di Liga Pro Saudi bersama Al-Ettifaq gagal total. Sejak tiba di Amsterdam, Henderson memang sempat mengalami kesulitan beradaptasi, tetapi musim ini ia telah menjadi bagian penting dalam skuad. Dengan 43 penampilan dan delapan assist, perannya cukup signifikan bagi tim.
Ajax sendiri menegaskan bahwa mereka tak memiliki rencana melepas Henderson dalam waktu dekat. Mereka bahkan sudah menyampaikan bahwa permintaannya mungkin baru akan dipertimbangkan pada musim panas. Sayangnya, Monaco tidak akan menunggu selama itu, dan jika transfer ini gagal terjadi sekarang, peluangnya untuk kembali ke Liga Champions bisa saja hilang.
Wesley Sneijder Ikut Bersuara: “Bisa Jadi Laga Terakhir Henderson”
Mantan gelandang timnas Belanda, Wesley Sneijder, turut mengomentari situasi ini. Menurutnya, ada banyak hal yang terjadi di balik layar, dan ia khawatir pertandingan melawan Galatasaray bisa menjadi yang terakhir bagi Henderson bersama Ajax. Jika itu benar, maka perjalanan kariernya di Belanda berakhir dengan cara yang jauh dari kata ideal.
Henderson kini berada di persimpangan jalan. Jika bertahan di Ajax, ia harus berjuang mendapatkan kembali kepercayaan klub dan suporter. Namun, jika tetap memaksakan kepindahan, ia bisa saja semakin tersisih dari tim utama, mengingat Ajax tak akan begitu saja melepas pemain pentingnya tanpa keuntungan yang jelas.
Bagaimana akhir dari drama ini? Apakah Jordan Henderson masih punya masa depan di Ajax, ataukah ia akan mencari cara lain untuk keluar lebih cepat? Yang jelas, situasi ini masih akan terus berkembang dalam beberapa hari ke depan.